Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah satu tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, hadits hasan)
Abu Dzarr radhiyallahu’anhu berkata, “Barangsiapa yang menghitung ucapannya adalah bagian dari amalnya niscaya ucapannya akan menjadi sedikit kecuali dalam hal-hal yang penting dan bermanfaat baginya.” (lihat ad-Durrah as-Salafiyah, hal. 115)
Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan, “Salah satu tanda bahwa Allah telah berpaling/tidak peduli dengan seorang hamba adalah ketika Allah jadikan dia sibuk dalam hal-hal yang tidak penting baginya.” (lihat ad-Durrah as-Salafiyah, hal. 115)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang mengenali jati dirinya sendiri maka dia akan menyibukkan diri dengan memperbaikinya daripada sibuk mengurusi aib-aib orang lain. Barangsiapa yang mengenal kedudukan Rabbnya niscaya dia akan sibuk dalam pengabdian kepada-Nya daripada memperturutkan segala keinginan hawa nafsunya.” (lihat al-Fawa’id, hal. 56)
al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata, “Hendaknya kamu disibukkan dengan memperbaiki dirimu, janganlah kamu sibuk membicarakan orang lain. Barangsiapa yang senantiasa disibukkan dengan membicarakan orang lain maka sungguh dia telah terpedaya.” (lihat ar-Risalah al-Mughniyah, hal. 38)
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Tidaklah memahami agamanya orang yang tidak pandai menjaga lisannya.” (lihat Aina Nahnu min Haa’ulaa’i [2/84])
Sahl bin Abdullah rahimahullah berkata, “Seorang mukmin adalah orang yang senantiasa merasa diawasi Allah, mengevaluasi dirinya, dan membekali diri untuk menyambut akhiratnya.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 711)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan kebaikan atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)
[al-mubarok.com]
Ilmu Sebelum Iman dan Amal Salih